Situ Gunung, Sukabumi, Cisaat (tubing dan treking)

|
Ngeliat om dicky yang pamer foto-foto rafting, jadi bikin mupeng, pengen rasain yang namanya rafting kayak apa. Mumpung lagi musim  ujan waktu yang tepat buat maen-maen disungai karena arus lagi bagus. Tp klo mo rafting jauh-jauh, agak sulit klo mo liburan sabtu minggu doank, yang ada badan malah cape. Iseng-iseng bahas di grup "Ayo Keliling Indonesia" soal rafting, inget ada vilanya isa daerah sukabumi yang mo dijual. Tau-tau ada yang nyeletuk, "sa sebelum vila di jual mending di cobain dulu deh". padahal cuman celetukan isa, eh si isa malah nanggepin serius dan minta ijin ke ortu nya. Cuma kan gak seru ya klo cuma bengong di vila doank, minta alamatnya di sukabumi rame-rame pada browsing daerah wisata dekat situ. 2 tempat yang uda pasti adalah curug dan danau situ gunung yang ada di dekat situ. Gak lama om dicky bawa info kalo ada operator tubing juga dekat situ, dengan cost 100rb include makan siang. Akhirnya disepakati lah 12 orang yang berangkat ke Sukabumi, dengan menginap gratis di Villa dan antar jemput gratis pake mobil isa (Kapan lagi cobaaaa???).

Jumat malam(bulan Februari 2014, tanggalnya lupa) kita ngumpul di semangi, pukul 22.00 kami semua berangkat ke Sukabumi. Walopun sempat mengalami kemacetan saat di tol dalam kota, akhirnya sampai juga di daerah sukabumi(kali lho, gw juga setengah sadar sambil tidur, sekali2 terbangun gara2 sadar adit mulai grepe2 gw *peace). Jam 4 pagi kami akhirnya sampai di villa nya isa, walopun 1 mobil sempet nyasar akhirnya ketemu juga. Ternyata villa nya gede juga lho, ada beberapa kamar ternyata, dan nenek yang mengurus  villa juga sangat ramah. Dan yang pasti udaranya dingin, sejuk,seger. Leha-leha sebentar dan di sambut sarapan pagi dengan pisang goreng terlebih dahulu barulah kami menuju tempat tubing.

Tidak jauh dari villa ternyata, 15 menit ditempuh melalui kendaraan roda empat. Sampai sana segera kami menemui operator yang ada dan di beri pengarahan oleh operator tata cara tubing serta pembagian peralatan keamanan saat di sungai.


Setelah briefing dan doa selesai kami segera menuju spot yang diarahkan oleh opeerator. Kira-kira 10 menit kami berjalan kaki sampai point yang di tuju tersebut dengan medan tanah yang licin dan agak menanjak. Sesampainya disana kami di bagikan Ban yang akan di gunakan untuk tubing. Sengaja ban di berikan saat sudah mendekati sungai karena ukuran Ban juga sangat lebar, dan tiap orang menggunakan 1 buah ban. Apabila kami menenteng ban sendiri mungkin akan kesulitan membawanya keatas.


Satu per satu dari kami segera menaiki ban masing2. Air nya pun terasa dingin, dan mulai berasa beberapa jeram yang menantang. Menurut info dari operator panjang sungai yang akan di lalui kurang lebih 1km. Cukup lumayan untuk di lalui karena beberapa batu dibawah arus sungai lumayan menyakitkan jika terbentur badan. Apalagi ada jeram yang membuat ban bisa terbalik, lalu membuat saya terseret arus sungai. Untungnya kita sudah dilengkapi pengaman maka benturan tidak terlalu parah mengenai badan.

Pada check point pertama kami berhenti dan mengumpulkan semua peserta, karena ada air terjun kecil yang bisa dijadikan lokasi berfoto. Baru sampai di checkpoint badan mulai terasa pegel, karena pegel harus balikin ban yang lagi terseret arus jika terbalik.

Setelah istirahat beberapa menit kami melanjutkan tubing kearah hilir sungai, karena masi 15 menit lagi perjalanan dari check point tersebut. Namun setelah check point memang arusnya juga tidak terlalu deras, hanya saja sebelum di akhir tubing ada jeram yang cukup tinggi yang membuat banyak peserta terjaatuh dan terbalik. Walopun singkat tapi cukup seru melalui nya. Akhirnya kami sampai di garis finish, segera kami membereskan perlengkapan tubing seperti hal nya Ban dan perlatan keamanan. Sempat berphoto dulu sebelum selesai dan kembali ke pos laporan. punya temen tapi banci photo semua. (fiuh..sabar)


Setelah berkumpul semua, dan peralatan dikembalikan, kami langsung disajikan makan siang oleh operator. Makanan sederhana, nasi liwet jika tidak salah namanya ya, kita makan gak pake piring, menggunakan alas daun pisang dan nasi yang di hamparkan diatasnya dilengkapi lauk pauk sederhana ala kadarnya. Setelah pamit dari operator tubing, kami kembali menuju villa isa. Rencananya  memang kami mau ke curug daerah situ, curug jodoh kalau ga salah namanya. Berhubung badan juga udah basah dan jam juga masi menunjukan pukul 1 siang, akhirnya kami putuskan treking menuju curug, apalagi menurut informasi dari isa jaraknya juga dekat.

Tiba-tiba di tengah perjalanan menuju hujan turun dan sangat lebat. Sempat meneduh di suatu pondokan karena udara juga terasa dingin, disamping baju kami yang sudah terlanjur basah saat rbermain tubing. Setelah hujan agak mulai reda, kami melanjutkan perjalanan ke arah curug. Mengikuti arahan isa yang bilang "deket kok..bentar lagi juga sampe" tapi kagak sampe2 juga. Akhirnya setelah melalui 2 bukit (ini nggk deket lho sa) yang jalurnya tanah basah karena habis turun hujan akhirnya kami sampai juga di curug jodoh. Keliatan banget teman-teman saya ini sangat excited ke curug ini, apa demi liat curug atau pada berdoa sklian buat nyari jodoh.

Ternyata airnya sangat dingin, niatnya sie saya males buat ikutan nyebur, tapi karena di hasut akhirnya saya ikut nyebur juga. Dingin, berasa nusuk ketulang, tapi hanya di awalnya saja sie, gak lama kemudian badan saya mulai terbiasa dengan suhu di dalam air. Tidak lama saya bermain dalam air, karena mulai lapar saya menuju Bapak penjual pop mie. Satu per satu mulai naik dan berkumpul sambil mengobrol dengan si Bapak. Kami menanyakan seputar curug dan sejarahnya curug jodo. eh ternyata curug yang besar itu, yang tadi sempat berenang disana bukanlah curug jodo. Curug jodo ada di samping aliran curug itu, hanya berupa pancuran  air terjun kecil. Sayang saya tidak ada dokumentasinya karena semua pada shock setelah tau kebenaran tersebut. (wkwkkwkwkwk)

Setelah berpamitan dengan si Bapak, kami kembali menuju villa isa. Melewati 2 bukit dengan jalur tanah yang berlumpur dan basah. Oia kalau cinta laura kesini sangat lah aman buat doi, karena doi gak bisa bilang "ga ada ujan ga ada ojek becekkk". ternyata jalur treking ini dilalui tukang ojek juga, dan beberapa kali saat kami berjalan baik saat datang maupun pulang ada motor2 yang hilir mudik mengangkut penumpang dengan kecepatan yang cukup menantang nurani dengan melihat kondisi motor dan medan yang di lalui sangatlah licin. Klo gw suruh naek ojek mikir2 deh gw,samping kanan jurang,jalnan licin, ojeknya ngebut. MAKASIH!!!

Sampai villa isa, badan gw uda ga ada tenaga. Langsung segera mandi dan bersih-bersih, gak pake lama makan malam segera disantap. Kebetulan ada yang bawa laptop, dan gw juga bawa HD jadi sempet bertukar foto-foto malam itu. Lucu-lucu foto maupun video nya, sayang gw uda ngantuk parah. Setelah bertukar foto gw langsung masuk kamar, udara dingin perut kenya kasur empuk, apa namanya kalo bukan surga.

Pagi hari gw terbangun, jam 5 pagi kalo gak salah. Masih agak gelap, sudah ada beberapa orang yang bangun untuk melakukan ibadah subuh. Gak lama gw langsung buka pop mie buat nyemil pagi hari. Tadinya sie mau liat sunrise di situ gunung, tapi karena pada kesiangan bangunnya jadinya jalan santai aja keatas. Dari vila kita nyewa angkot buat keatas, tapi sayang pas hampir sampai jalan nya sangat rusak, akhirnya kami turun dari angkot berjalan kaki keatas. Ternyata banyak view bagus saat berjalan menuju keatas, suasanya juga masih asri, hanya 1-2 kendaraan yang melintas.

Kurang lebih perjalan 30-45 menit. Hitung-hitung olahraga dan membersihkan paru-paru yang kotor selama tinggal di kota jakarta akibat polusi udara. Ternyata situ gunung juga merupakan taman nasional yang di lindungi. Banyak pohon-pohon besar sepanjang perjalanan kami menuju danau. Sangat sejuk udara disana, pepohonan yang rindang membuat udara sangat segar. Terlihat  beberapa kali bintang seperti monyet yang bergelantungan di atas pohon.

Sesampainya disana memang benar terdapat danau diatas gunung, oleh karena itulah nama daerah ini adalah situ gunung. Ada beberapa photographer yang saya temui sedang mencoba mengabadikan photo-photo suasana di sana.


Saya mencoba menyusuri daerah tersebut, ternyata di tengah danau ada semcam pulau kecil, tidak seperti di danau toba sie, tapi daratan tersebut bs di gapai dengan menyusuri pinggiran danau. Disana juga terdapat beberapa vila yang dapat disewakan.


Setelah puas mengelilingi situ gunung kami segera kembali ke villa, karena waktu juga mulai semakin siang. Jam 10 siang kami berangkat dari sukabumi menuju jakarta, sempat makan siang dahulu setelah itu semua saling berpamitan karena 1 mobil langsung ke UKI dan bekasi, dan mobil isa yang gw isi menuju semanggi.

Sekian

More Photo

Thanks to Isa and Family




4 comments:

Anonymous said...

mantapp..

Allwin Hartadinata said...

ada bos trayo

Anonymous said...

mas, boleh minta contact person operator tubing nya ga? makasih

anistida sungguh said...

haha baru bacaa...dan kangeeen kaliyaan semuwaaa.....

Post a Comment